Belajar Dari Kegigihan Ibu di Gaza dalam Memberikan ASI
Sumber: Canva
Admin
27 Oct 2024 18:59 WITA

Belajar Dari Kegigihan Ibu di Gaza dalam Memberikan ASI

Oleh dr. Rasyidah Fikri Izzudinah

Sebagaimana kita ketahui, hampir satu tahun sudah Zionis Israel menyerang Gaza dengan keji. Penindasan, perampasan, penyiksaan, pembunuhan, dan dehumanisasi yang terjadi di Gaza Palestina ini sebenarnya sudah terjadi lebih dari 8 dekade. Diantara yang menjadi sasaran kekejian Zionis Israel adalah wanita, anak, dan lansia. Akun The Peace Clubs menyampaikan dalam unggahan instagramnya bahwa Sejak 7 oktober sekitar 17.000 anak palestina telah dibunuh oleh Zionist Israel, 2100 diantaranya merupakan bayi dibawah 2 tahun. Dilansir dari laman Al-Jazeera pada Maret 2024 terdapat 8400 wanita yang terbunuh sejak 7 Oktober 2024. Ditengah Genosida ini apakah ibu-ibu di Palestina mampu menyusui?

Saat kita semua mengira semangat menyusui di Palestina akan rendah oleh karena efek genosida yang sedang terjadi, ternyata fakta menyebutkan hal yang berbeda. Walaupun sedang tidak baik-baik saja, ibu-ibu di Palestina, keluarga, bahkan pemerintah sangat mendukung proses menyusui. “Saya hampir tidak pernah mendapati ada orang yang datang dengan membawa dot. Bahkan di rumah-rumah mereka tidak ada botol sama sekali. Pernah sekali saya temui ibu membawa botol dot, tapi ternyata botol itu hanya digunakan untuk membawa air, sedang anaknya menyusui” dr. Regintha Yasmeen Sp.OG, dokter spesialis kandungan dan konsultan ASI yang merupakan relawan MER-C di jalur Gaza. Saat ini kondisi di Gaza Selatan masyarakat dan pemerintah saling bahu membahu dalam berbagai aspek, termasuk masalah pemberian makan pada bayi. 

Selama bertugas di Gaza dokter Regintha tidak pernah mendapati ibu yang mengalami baby blues atau depresi pasca persalinan walaupun mereka dalam kondisi perang. Walaupun banyak ibu yang syahid, keluarga terdekatlah yang memastikan sang anak mendapatkan nutrisi yang terbaik. Namun kondisi di Gaza Utara berbeda dari Gaza Selatan dimana frekuensi serangan dari Israel terjadi sangat sering. Sebagaimana yang sering kita lihat di media sosial, masyarakat Gaza Utara kesulitan untuk memperoleh bahan makanan dan air bersih, bahkan di Gaza utara masyarakat memakan tanaman, atau bahkan makanan ternak untuk bertahan hidup. Dalam kondisi ini bias dibayangkan berapa nutrisi harian yang terpenuhi dengan kondisi seperti itu. Namun, apakah mereka menyerah untuk berusaha memberikan ASI? Tidak Para ibu tetap meminta untuk dilakukan inisiasi menyusui dini setelah melahirkan, walaupun dalam kondisi ruang bersalin yang sangat terbatas.  

Sumber: webinar Indonesia tanggap bencana, Dukung Ibu menyusui dimanapun, kapanpun medplan.id

 

Dapatkan sekarang

Sepenuh Cinta, Ringan dan cepat
0 Disukai
Lihat Juga
Admin
31 Jan 2023 14:12 WITA